Selasa, 27 September 2016

Sudah Cukup

Mungkin hati ini tak ingin kau kembaliNamun mimpi ini selalu aku banggakanDan di saat terindah bersama dirimuKan selalu ada di setiap jejak langkahku
*Dan tak pernah aku sesali cintaku untukmuKarena bagiku tlah milikimu sudah cukup untukkuKemanapun aku pergi selalu sepi tanpamuDimanapun aku berpijak selalu hadir bayangmu
Kuteteskan air mata ini untukmuSaat kau lepaskan cintaku untuk dirinyaDan di saat terindah bersama dirimuKan selalu ada di setiap jejak langkahku

Rabu, 07 September 2016

Aku Tak Mengerti Cinta

Aku tak mengerti cinta
Bila mana masih kutemui anak-anak dipinggir jalan kota tersungkur lemah tak berdaya karena tak makan begitu lamanya. Ada pula yang begitu nyaman menggantung dalam dekapan ibunya


Aku tak mengerti cinta
Bilamana kususuri jalanan kota anak-anak tak tahu akan makan apa esok hari untuk mengisi perutnya.
Apabila mimpi-mimpi terus saja menjadi makanan mereka sehari hari tanpa tau kapan negara ini memperhatikan mereka

Aku tak mengerti cinta
Kecuali Indonesia

Aku pun tak mengerti cinta
Bilamana negeri ini membiarkan saja tindakan keji di mesuji dan mata kita tertutup pada susah serta parahnya negarakita.
Rasanya seperti gajah dipelupuk mata tak kelihatan tapi semut di seberang lautan jelas kelihatan. Inikah kita?
Aku semakin tak mengerti apabila kasus century menjadi abadi melebihi abadinya cinta

Aku tak mengerti cinta
Atau memang Tuhan takdirkanku untuk tak mengerti ditengah negeri yang lamat-lamat mati suri.
Ataukah memang aku tak akan pernah mengerti karena jauhnya arti cinta di Indonesia
Aku tak mengerti cinta dan semakin lama tak mengerti dan malah menjadi ngeri
Apabila melihat rakyat sengasara tapi para penguasa justru berfoya-foya.
Lalu  polisi dan jaksa memperjualbelikan hukum tanpa merasa berdosa
Juga  negara tak lagi punya urus pada warga

Aku tak mengerti cinta
Kecuali merdeka

Aku tak mengerti cinta
Apabila tubuhku belum bisa bersembahyang seperti sembayangnya rerumputan
Yang sujudnya penuh simpuh disapu angin sore yang manja
Yang takbirnya penuh kekuatan ditopang bumi
Yang rukuknya melekuk indah seperti ingin memeluk penuh tunduk
Apalagi kalau rukukku, sujudku, takbirku, bukan untukmu

Aku tak lagi mengerti
Bilamana cut tari, luna maya, dan ariel begitu bangganya mengakui asusila mereka di layar kaca
Semakin jauh tak mengerti bila melihat film-film Indonesia dengan judulnya yang penuh pocong, kutilanak atau suster ngesot atau malah dari alam yang kutahu letaknya
Pikiranku memang tak pantas mengerti cinta bilamana kulihat film berjudul “Dilema Cinta Babi  Ngepet”

Aku tak mengerti cinta
Kecuali agama

Ini yang paling aku tak mengerti
Ya
Aku tak mengerti cinta
Bilamana kau biarkan aku jauh dan terusmenerus merindu di malam pualam, meski kutahu malam adalah waktunya merindu. Tak sanggup aku memangku rindu

Aku tak mengerti cinta
Jika kau biarkan aku tak melihatmu.
Bila kau melarangku sakit karena menahan namamu di kamar hatiku

Aku tak mengerti cinta
Jika kau belum tahu kalau Presiden kita sedang berpidato kalau dia prihatin karena negara kehilangan senja.
Kau tahu kenapa? Senja tu telah kucuri untukmu pada hari itu

Dan aku tak mengerti cinta
Kecuali kamu

Maka Aku tak mengerti cinta bila Indonesia tak merdeka tanpa agama serta tanpa ada dirinya.
Hendak kemana aku akan lari.
Bersiap sedialah aku pada cinta, karena hati berpintu, kelak akan ada cinta yang datang mengetuk dan masuk ke dalam jiwanya.

Aku tak mengerti!

Senin, 05 September 2016

*Tere Liye, novel "RINDU

Orang lain boleh cinta kita, boleh jadi tidak cinta. Orang yang kita sayangi, boleh jadi kita miliki, boleh jadi tidak.
Tapi kita, mutlak mencintai diri sendiri. Sesedih apapun. Sesakit apapun, kita itu berharga, maka sayangilah diri sendiri. Jangan dirusak, jangan disia-siakan, apalagi jika ikut merusak orang lain. Ingatlah selalu, hidup ini seperti perjalanan dengan kapal, maka, tidak ada nahkoda kapal yang akan merusak kapalnya sendiri, akan dia rawat hingga tiba di tujuan terakhir.

*Tere Liye,

Kecantikan seorang wanita, tidak dilihat dari wajahnya, fisiknya, apalagi dari pakaiannya. Tapi lihatlah dari matanya. Wanita yang sederhana, teguh, berwawasan, setia, mandiri, jujur, berakhlak baik, berprinsip, sungguh menyenangkan melihat bola matanya. Begitu menawan. Begitu membawa kedamaian--bahkan walau dengan tampilan yang sangat bersahaja.
Lihatlah wanita dengan kriteria seperti ini di sekitar kalian. Pasti ada. Dan hei, boleh jadi itu juga adalah kalian besok lusa, dengan terus memperbaiki diri.